Peran Indonesia dalam perdagangan internasional dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan keterlibatannya dalam berbagai Jejaring Produksi Regional (JPR).
Tumbuhnya JPR di Asia Timur, sebagai manifestasi dari global produksi, merupakan salasatu perkembangan paling penting dikawasan ini, kata Dr. Hadi Soesastro dari Center of Startegic and International Studies (CSIS) dalam makalahnya yang dibagi-bagikan kepada peserta Kongres XVI ISEI, Selasa, di Manado, Sulawesi Utara.
Dalam makalahnya berjudul "Lansekap Perdagangan Internasional: Tantangan Kembar Bagi Indonesia", bahwa Indonesia perlu memberikan perhatian lebih besar kepada JPR dan merumuskan suatu strategi yang jelas untuk dapat meningkatkan perannya.
Dibanding negara-negara Asean, Indonesia masih jauh tertinggal dalam JPR, seperti terlihat dalam peran Indonesia pada perdagangan P&D (Parts and Compenents) dunia sangat kecil, padahal Indonesia punya daya saing dalam bidang produksi ini.
Pertumbuhan ekspor P&C Indonesia selama periode 1992-2004 hanya 10,9 persen per tahun, sementara pertumbuhan di Cina mencapai 12,6 persen pertahun.
Dibagian lain makalah itu, Menurut Hadi Soesastro, prioritas dan tantangan utama Indonesia terletak pada upaya meningkatkan daya saing ekspor (daya saing industri) melalui peningkatan penanaman modal, khususnya Penanaman Asing (PMA).
PMA merupakan cara pintas untuk membawa Indonesia masuk pada JPR, sambil mengingatkan, jika penanaman modal tetap lemah, maka Indonesia akan semakin tertinggal di Asia Timur.
Sebelumnya, pada bagian awal malakah tersebut Hadi Soesastro menjelaskan Cina dan Vietnam memanfaatkan Regional Production Networks atau JPR dalam perdagangan internasional.
Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Minggu, 18 Juni 2006, direncanakan pada hari ini (20/6) akan ditutup oleh Wakil Presiden, M Jusuf Kalla.
http://berita.kapanlagi.com/ekonomi/nasional/indonesia-bisa-lebih-berperan-dalam-perdagangan-internasional-jximkn3.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar